KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa kami telah menyelesaikan
MAKALAH ini.
Makalah
ini berisi ringkasan materi tentang budi daya karet. Uraian materi yang di
berikan mengacu pada tujuan pembelajaran dari standar kopetensi yang berlaku
saat ini.Materi disajikan dalam bahasa yang tepat, lugas, dan jelas sehingga
mudah di pahami oleh sswa.
Akhir
kata semoga kliping ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam belajar dan
hasilnya dapat di terapkan kedalam kehidupan sehari hari
DAFTAR ISI
Budi daya karet……………………………………………………………………………………1
Sarat
pertumbuhan………………………………………………………………………………...1
Pedoman teknis
budidaya…………………………………………………………………………1
Teknis
penanaman…………………………………………………………………………………3
Pemeliharaan
tanaman……………………………………………………………………………..4
Hama dan penyakit…………………………………………………………………………………5
Pengendalian dan pencegahan penyakit
karena jamur……………………………………………..5
Panen……………………………………………………………………………………………….6
BUDI DAYA KARET
Tujuan
utama pasaran karet (hevea brasiliensis) ndonesia adalah ekspor.
Di pasaran internasional (perdagangan bebas) produk karet Indonesia menghadapi
persaingan ketat. PT. Natural Nusantara berupaya meningkatkan Kuantitas dan
Kualitas produksi, dengan tetap menjaga Kelestarian lingkungan (Aspek K-3).
I. SYARAT PERTUMBUHAN
- Suhu udara 240C – 280C.
- Curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.
- Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari.
- Kelembaban tinggi
- Kondisi tanah subur, dapat meneruskan air dan tidak berpadas
- Tanah ber-pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
- Ketinggian lahan 200 m dpl.
- Suhu udara 240C – 280C.
- Curah hujan 1.500-2.000 mm/tahun.
- Penyinaran matahari antara 5-7 jam/hari.
- Kelembaban tinggi
- Kondisi tanah subur, dapat meneruskan air dan tidak berpadas
- Tanah ber-pH 5-6 (batas toleransi 3-8).
- Ketinggian lahan 200 m dpl.
II. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
A. Pembibitan
A. Pembibitan
a) Persemaian Perkecambahan
- Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat.
- Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm.
- Tebarkan Natural Glio yang sudah terlebih dulu dikembang
- Benih disemai di bedengan dengan lebar 1-1,2 m, panjang sesuai tempat.
- Di atas bedengan dihamparkan pasir halus setebal 5-7 cm.
- Tebarkan Natural Glio yang sudah terlebih dulu dikembang
biakkan dalam pupuk kandang
+ 1 mg.
- Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi Barat.
- Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 tutup/liter air).
- Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air.
- Jarak tanam benih 1-2 cm.
- Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada 10-14 hss dan selanjutnya bibit dipindahkan ke tempat persemaian bibit.
- Bedengan dinaungi jerami/daun-daun setinggi 1 m di sisi timur dan 80 cm di sisi Barat.
- Benih direndam POC NASA selama 3-6 jam (1 tutup/liter air).
- Benih disemaikan langsung disiram larutan POC NASA 0,5 tutup/liter air.
- Jarak tanam benih 1-2 cm.
- Siram benih secara teratur, dan benih yang normal akan berkecambah pada 10-14 hss dan selanjutnya bibit dipindahkan ke tempat persemaian bibit.
b)
Persemaian
- Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan.
- Buat bedengan setinggi 20 cm dan parit antar bedengan sedalam 50 cm.
- Benih yang berkecambah ditanam dengan jarak 40x40x60 cm untuk okulasi
- Tanah dicangkul sedalam 60-75 cm, lalu dihaluskan dan diratakan.
- Buat bedengan setinggi 20 cm dan parit antar bedengan sedalam 50 cm.
- Benih yang berkecambah ditanam dengan jarak 40x40x60 cm untuk okulasi
coklat
20x20x60 untuk okulasi hijau.
- Penyiraman dilakukan secara teratur
- Penyiraman dilakukan secara teratur
c) Pemupukan :
pupuk marko: (diberikan 3 bulan sekali)
pupuk marko: (diberikan 3 bulan sekali)
Tahun 1 : 10 gr urea, 10 gr TSP, 10 gr KC1/pohon
Tahun 2 : 15 gr urea, 15 gr TSP, 15 gr KC1/pohon
d)
Pembuatan Kebun Entres
- Cara penanaman dan pemeliharaan seperti menanam bibit okulasi.
- Bibit yang digunakan dapat berbentuk bibit stump atau bibit polybag.
- Jarak tanam 1,0 m x 1,0 m.
- Cara penanaman dan pemeliharaan seperti menanam bibit okulasi.
- Bibit yang digunakan dapat berbentuk bibit stump atau bibit polybag.
- Jarak tanam 1,0 m x 1,0 m.
e)
Okulasi
Ada 2 macam okulasi: Okulasi coklat dan okulasi hijau.
Ada 2 macam okulasi: Okulasi coklat dan okulasi hijau.
Keterangan
|
Okulasi
Coklat
|
Okulasi
Hijau
|
Umur
batang bawah
|
9-18
bulan
|
3-8
bln
|
Diameter
batang 10 cm dari tanah
|
+ 2 cm
|
1
– 1,5 cm
|
Kayu
okulasi
|
Dari
kebun entres, warna hijau tua dan coklat, diameter 1,5 – 3 cm.
|
Dari
kebun entres umur 1-3 bln, warna masih hijau atau telah terbentuk 1-2 payung.
|
-
Teknik Okulasi : (keduanya sama)
- Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm, lebar 1-2 cm.
- Persiapkan mata okulasi
- Pisahkan kayu dari kulit (perisai)
- Masukkan perisai ke dalam jendela
- Membalut, gunakan pita plastik/rafia tebal 0,04 mm
- Setelah 3 minggu, balut dibuka, jika pesriasi digores sedikit masih hijau segar, maka
- Buat jendela okulasi panjang 5-7 cm, lebar 1-2 cm.
- Persiapkan mata okulasi
- Pisahkan kayu dari kulit (perisai)
- Masukkan perisai ke dalam jendela
- Membalut, gunakan pita plastik/rafia tebal 0,04 mm
- Setelah 3 minggu, balut dibuka, jika pesriasi digores sedikit masih hijau segar, maka
okulasi
berhasil. Diulangi 1-2 minggu kemudian.
- Bila bibit akan dipindahkan potonglah miring batang bawah + 10 cm di atas okulasi.
- Bibit okulasi yang dipindahkan dapat berbentuk stum mata tidur, stum tinggi, stum mini,
- Bila bibit akan dipindahkan potonglah miring batang bawah + 10 cm di atas okulasi.
- Bibit okulasi yang dipindahkan dapat berbentuk stum mata tidur, stum tinggi, stum mini,
dan
bibit polybag.
f)
Pengolahan Media Tanam
a. Tanah dibongkar dengan cangkul / traktor, dan bersihkan dari sisa akar.
b. Pembuatan teras untuk tanah dengan kemiringan > 10 derajat. Lebar teras
a. Tanah dibongkar dengan cangkul / traktor, dan bersihkan dari sisa akar.
b. Pembuatan teras untuk tanah dengan kemiringan > 10 derajat. Lebar teras
minimal 1,5
dengan
jarak antar teras tergantung dari jarak tanam.
c. Pembuatan rorak (kotak kayu panjang) pada tanah landai. Rorak berguna untuk
c. Pembuatan rorak (kotak kayu panjang) pada tanah landai. Rorak berguna untuk
menampung tanah yang tererosi. Jika sudah
penuh isi rorak dituangkan ke areal
sebelah atas rorak.
d.
Pembuatan saluran penguras dan saluran pinggiran jalan yang sesuai dengan
kemiringan
lahan dan diperkeras.
III. Teknik Penanaman
a)
Penentuan Pola Tanaman
0-3 th tumpangsari dengan padi gogo, jagung, kedele
> 3 th tumpangsari dengan jahe atau kapulogo
0-3 th tumpangsari dengan padi gogo, jagung, kedele
> 3 th tumpangsari dengan jahe atau kapulogo
b)
Pembuatan Lubang Tanam
Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha)
Lubang tanam :
- okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm
- okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm
Jarak tanam 7 x 3 m (476 bibit/ha)
Lubang tanam :
- okulasi stump mini 60 x 60 x 60 cm
- okulasi stump tinggi 80 x 80 x 80 cm
c)
Cara Penanaman
- Masukkan bibit dan plastiknya dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu.
- Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO yang telah dikembangbiakkan
- Masukkan bibit dan plastiknya dalam lubang tanah dan biarkan 2-3 minggu.
- Buka kantong plastik, tebarkan NATURAL GLIO yang telah dikembangbiakkan
dalam
pupuk
kandang + 1 minggu dan segera timbun dengan tanah galian
- Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secara merata (1 tutup/lt air perpohon).
- Siramkan POC NASA yang telah dicampur air secara merata (1 tutup/lt air perpohon).
Hasil akan lebih bagus jika
menggunakan SUPER NASA. Caranya : 1 botol
SUPERNASA
diencerkan dalam 2 liter (2000 ml)
air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air
diberi 10 ml larutan induk tadi
untuk penyiraman setiap pohon.
IV. Pemeliharaan Tanaman
Dilakukan
saat tanaman berumur 1-2 tahun.
Pemupukan
UMUR
( bulan ) |
Dosis pupuk Makro (per ha)
|
|||
Urea
( kg ) |
Rock Phospat/
( kg ) |
MOP/ KCl
( kg ) |
Kieserite
(MgSO4) ( kg ) |
|
0
|
0
|
150
|
0
|
0
|
3
|
60
|
115
|
40
|
40
|
8
|
60
|
115
|
40
|
40
|
12
|
75
|
135
|
50
|
40
|
18
|
75
|
135
|
50
|
40
|
24
|
115
|
300
|
115
|
75
|
36
|
210
|
300
|
115
|
75
|
48
|
235
|
300
|
115
|
75
|
dst
|
sebaiknya dilakukan analisa tanah
|
|||
|
Dosis POC NASA mulai awal tanam :
|
|||
0 – 36
|
2-3 tutup/ diencerkan secukupnya
dan siramkan sekitar pangkal batang
setiap 4 – 5 bulan sekali |
|||
> 36
|
3-4 tutup/ diencerkan secukupnya
dan siramkan sekitar pangkal batang
setiap 3 – 4 bulan sekali |
|||
Dosis POC NASA pada tanaman yang
sudah produksi tetapi tidak dari awal memakai POC NASA :
|
||||
|
Catatan: Akan Lebih baik pemberian
diselingi/ditambah SUPER NASA 1-2 kali/tahun dengan dosis 1 botol untuk + 300
tanaman. Cara lihat Teknik Penanaman (Point 3.3.3.)
V. Hama dan Penyakit
a)
Hama
a. Kutu tanaman (Planococcus citri)
a. Kutu tanaman (Planococcus citri)
Gejala:
merusak tanaman dengan mengisap cairan dari pucuk batang dan daun muda. Bagian
tanaman yang diisap menjadi kuning dan kering. Pengendalian: Menggunakan BVR
atau Pestona.
b. Tungau
(Hemitarsonemus , Paratetranychus)
Gejala;
mengisap cairan daun muda, daun tua, pucuk, sehingga tidak normal dan kerdil,
daun berguguran. Pengendalian: Menggunakan BVR atau Pestona
b)
Penyakit
Penyakit yang menyerang bagian akar, batang, daun dan bidang sadap, sebagian besar disebabkan oleh jamur. Penyakit tersebut antara lain :
Penyakit yang menyerang bagian akar, batang, daun dan bidang sadap, sebagian besar disebabkan oleh jamur. Penyakit tersebut antara lain :
·
Penyakit pada akar : Akar putih
(Jamur Rigidoporus lignosus), Akar merah (Jamur
Ganoderma pseudoferrum), Jamur upas (Jamur Corticium
salmonicolor),
·
Penyakit pada batang :Kanker bercak
(Jamur Phytophthora palmivora), Busuk pangkal batang (Jamur Botrydiplodia
theobromae),
·
Penyakit pada bidang sadap : Kanker
garis (Jamur Phytophthora palmivora), Mouldy rot (Jamur Ceratocystis fimbriata)
·
Penyakit pada Daun : Embun tepung
(jamur Oidium heveae), Penyakit colletorichum (Jamur Coletotrichum
gloeosporoides), Penyakit Phytophthora (Jamur Phytophthora botriosa)
VI. Pengendalian dan Pencegahan
Penyakit karena jamur:
- Menanam bibit sehat dan dari klon resisten
- Pemupukan lengkap dan seimbang ( makro – mikro) dengan jenis pupuk, dosis dan waktu
- Menanam bibit sehat dan dari klon resisten
- Pemupukan lengkap dan seimbang ( makro – mikro) dengan jenis pupuk, dosis dan waktu
yang tepat
- Taburkan Natural Glio sebelum atau pada saat tanam sanitasi kebun
- Pemangkasan tanaman penutup yang terlalu lebat
- Bagian yang terserang segera dimusnahkan
- Penyadapan tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dekat tanah
- Pisau sadap steril
- Khusus penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal dan segera dipupuk nitrogen
- Taburkan Natural Glio sebelum atau pada saat tanam sanitasi kebun
- Pemangkasan tanaman penutup yang terlalu lebat
- Bagian yang terserang segera dimusnahkan
- Penyadapan tidak terlalu dalam dan tidak terlalu dekat tanah
- Pisau sadap steril
- Khusus penyakit embun tepung, daun digugurkan lebih awal dan segera dipupuk nitrogen
dengan dosis dua kali lipat dan
semprot POC NASA 3-5 tutup/tangki.
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .
Catatan : Jika pengendalian hama penyakit dengan menggunakan pestisida alami belum mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki. Penyemprotan herbisida (untuk gulma) agar lebih efektif dan efisien dapat di campur Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml (1/2 tutup)/tangki .
VII. Panen
Penyadapan pada umur + 5 tahun, dan dapat dilakukan selama 25-35 tahun.
Pemakaian POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA secara teratur akan mempercepat
Penyadapan pada umur + 5 tahun, dan dapat dilakukan selama 25-35 tahun.
Pemakaian POC NASA, HORMONIK dan SUPERNASA secara teratur akan mempercepat
waktu penyadapan pertama kali
dan memperlama usia produksi tanaman.
Good luck!
BalasHapus